Pengasuh PP Al- Ibrohimy Galis Bangkalan wafat. Menjadi duka yang tak pernah dibayangkan semua orang. Sebuah kesedihan dan air mata pad...
Pengasuh PP Al- Ibrohimy Galis Bangkalan wafat. Menjadi duka yang tak pernah dibayangkan semua orang. Sebuah kesedihan dan air mata pada rabu (28/11). Hanya doa yang bisa kami panjatkan, terhadap guru besar kami KH Mas’udi Rifa’i, S.Ag yang menjadi panutan selama ini.
Sosok yang luar biasa dalam mengemban amanah, menjadi kholifah penerus perjuangan para nabi. Tak pernah berkeluh kesah mengenai lelah menyampaikan ilmu dan agama. Pribadi yang luar biasa, meski sakit yang menimpa tak pernah menjadi alasan untuk tidak mengajar. Semangat juang menjadikan beliau lupa terhadap rasa sakit yang diderita. Selalu memberi yang terbaik terhadap santrinya. Namun takdir berkata lain, teringat petuah ‘’ Bunga yang paling indah akan dipetik terlebih dahulu’’. Inilah anggapan kami saat ini.
‘’Sebuah penyakit adalah ladang amal bagi saya.’’ Ungkapan beliau ketika mengajar ngaji Al-quran dikala itu. Duka yang sangat mendalam kami rasakan atas kembalinya insan suci terhadap kekasihnya. Sebuah kematian bukanlah akhir dari kehidupan, namun isak tangis yang menjadi bukti kecintaan kami tetap saja tak bisa kami bendung.
Mengatasnamakan santri Al-Ibrohimy menjadi saksi beliau pribadi baik dan luar. Selamat jalan untuk kekasih Rabbi dan Nabi. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Tuhan yang maha esa.
(Islamia)
COMMENTS