Sumber : Google LPM Mental - Sejumlah Mahasiswa dari berbagai kampus merasa keb...
Sumber : Google
LPM Mental - Sejumlah Mahasiswa dari berbagai kampus merasa kebingungan mengerjakan tugas akhir kuliah karena pandemi covid-19. Salah satunya di Perguruan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Ibrohimy Galis, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Ditengah pandemi virus corona (Covid-19) yang semakin luas di Indonesia, mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas akhir kuliah. Dalihnya, bimbingan online tidak efektif karena tidak bisa bertatap muka dan harus mengeluarkan biaya kuota ditengah ekonomi yang lemah.
"Belajar online bahan referensi kita menjadi terbatas sebab perpus pun libur, intensitas kita ketemu dosen terbatas kecuali kita harus kerumahnya,". Ungkap Hariroh mantan Presiden Mahasiswa STITAL periode 2019/2020.
Berdasarkan dari hasil wawancara dan data yang kami himpun, sebagian besar mahasiswa kesulitan untuk melakukan penelitian dan pengambilan data di lapangan, sebab himbauan menjaga jarak (sosial distancing) kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah mengakibatkan pendidikan diliburkan.
"Untuk penggarapan skripsi dengan adanya wabah covid-19 ini jelas terkendala, karena baru saja saya memulai ke objek penelitian sekolah keburu diliburkan,". Ujar Hasanuddin. Senin (13/04/20).
Lulu'ul Jannah salah satu mahasiswi prodi PIAUD menambahkan, pihak civitas juga harus memperhatikan keadaan mahasiswa perihal memperoleh data-data yang harus memang terjun kelapangan untuk melakukan penelitian. Sebab jika tidak memberikan keringanan mahasiswa tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhirnya.
"Bagaimana dengan kita yang memang harus turun ke lapangan ini juga yang harus di perhatikan oleh pihak civitas,". Imbuh Lulu'ul Jannah.
Pandemi covid-19 memang mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pada sektor pendidikan, himbauan menjaga jarak yang di serukan pemerintah subtansinya untuk menekan angka penyebaran covid-19. Sehingga perguruan tinggi berinovasi melalui model digitalisasi pendidikan dalam pembelajaran.
Kendati demikian para mahasiswa berharap kepada pihak kampus untuk memberikan dispensasi atau keringanan dengan mengundurkan jadwal sidang ujian skripsi, menurutnya, civitas juga harus memaklumi dengan keadaan yang saat ini terjadi, sebab jika dipaksakan ujian skripsi dilaksanakan pada tanggal 01 Juni 2020, hasil skripsi yang kurang baik.
"Harapan kami cukup besar kepada civitas kampus untuk memaklumi dan memberikan kami keringanan untuk mengundurkan tanggal sidang skripsi," Ungkap Salwa yang penuh harap.
"jika civitas tidak mengundurkan tanggal sidang skripsi dengan terpaksa kami tidak bisa ikut di sidang gelombang pertama tanggal satu Juni itu, sebab jika dipaksakan sedangkan hasil penelitian tidak ada maka 75% hasilnya tidak akan murni apa jadinya jika hasil dari manipulasi data,". Pungkas Salwa.
Penulis : Jawadi
COMMENTS