LPM_MENTAL - Bulan-bulan yang terlewati, beberapa purnama rapi berganti, dan kita masih sama dalam janji yang disepakati, bersama sehati ...
![]() |
Puisi ini untuk mu, yang waktu itu polos tatapnya membunuhku, perilaku tentang manja kasih sayank yang tak berlaku, terpaku, entah, aku yang kaku atau engkau yang terlalu. Sungguh perasaan ini tak sehat bagi nyawaku.
Ingin aku nyatakan sumpah serapah untuk hati yang lalai dan alpa, yang bersembunyi di balik tegasnya kata cinta tapi tak memiliki rasa. Untuk apa ? segala kata adalah doa, ternyata ucap yang hanya sebatas rongga yang tak sampai ke dada.
Bila kita tak bisa lagi berdamai untuk kembali merawat rasa, biarlah puisiku membunuh segala kenangan tanpa tersisa. Dan biarlah kita pulang dengan sisa-sisa senyuman terpaksa.
Pergilah kau.....
Aku benci pemain rasa.....
Setelah sekian lama kita berjuang, kutiduri mata liarku hanya untuk merawat kau dan aku agar terjaga dalam kata kita, dan saat itu pula kita masih sehat dengan perasaan yang paling aman.
Tapi kita adalah kesementaraan yang terlanjur tumbuh diatas kata nyaman, waktu-waktu berpergian dan tak pernah sesekali mengenang pulang.
Segala kisah baik buruk, susah senang, kita sepakati untuk berjuang, bertahan melawan sangka yang membawa celaka. Tapi kita adalah kisah yang tak selesai membawa kabar duka.
Penulis; jawadi
COMMENTS